JEJAK SANG GURU 32
MALAM DI BAWAH LANGIT DESA Setelah sekian lama menunggu, Hasan akhirnya bisa merasakan kembali kehangatan keluarga yang utuh. Kakaknya sudah pulang, duduk di antara mereka, berbagi cerita tentang kehidupan di kota. Meski rumah mereka masih sama—berdinding kayu, berlantai tegel dingin, dan diterangi lampu petromak—suasana malam ini terasa berbeda. Ada rasa tenang yang sudah lama tidak Hasan rasakan. Menikmati Makan Malam Bersama Di meja makan yang sederhana, mereka menikmati hidangan yang disiapkan Bu Siti: sayur lodeh, ikan asin, dan tempe goreng. Hasan makan dengan lahap, sesekali melirik kakaknya yang kini terlihat lebih dewasa. "Kak, kau tidak pernah pulang, apa di kota terlalu sibuk?" tanya Hasan sambil mengunyah tempe. Kakaknya tersenyum, menyendok nasi ke piringnya. "Bukan begitu, San. Aku memang sibuk dengan kuliah dan kerja. Tapi aku selalu ingin pulang. Hanya saja, waktunya belum tepat." Ustaz Mahfud mengangguk pelan. "Yang penting sekarang kau sudah d...