JEJAK SANG GURU 26
BAB 30: Membangun Madrasah bersama Pak Ustaz
Setelah kepulangan Pak Ustaz dan kabar baik yang mereka terima, suasana madrasah kembali hidup. Namun, tidak ada waktu untuk berlarut-larut dalam kegembiraan, karena tugas baru menanti.
Pak Ustaz mulai merencanakan perubahan besar untuk madrasah mereka. Ia tahu, untuk mempertahankan kepercayaan yang telah diberikan oleh Kementerian Agama, ia harus bekerja keras. Tapi, ia tidak akan melakukannya sendirian.
"Anak-anak, kita harus bersama-sama membangun madrasah ini. Jika kita semua bekerja keras, tidak hanya belajar ilmu agama yang akan kita dapatkan, tetapi kita juga akan melihat madrasah ini tumbuh menjadi lebih baik lagi," kata Pak Ustaz pada suatu pagi saat upacara bendera.
Hasan dan teman-temannya mengangguk dengan penuh semangat. Mereka tahu, apa yang dikatakan Pak Ustaz bukan sekadar harapan kosong. Ia telah membuktikan dirinya sebagai seorang pendidik yang pantang menyerah, yang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk mereka.
Setiap hari setelah pelajaran selesai, Pak Ustaz mengajak beberapa murid untuk membantu membersihkan halaman madrasah dan memperbaiki beberapa bagian yang sudah mulai rusak. Tak hanya itu, ia juga mulai memikirkan cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan menggali potensi anak-anak.
"Hasan, kamu kan pintar menggambar. Coba buatkan poster untuk menghias dinding madrasah ini," kata Pak Ustaz suatu hari.
Hasan terkejut. "Tapi, Ustaz, saya cuma bisa gambar sederhana."
"Itu yang saya mau, Hasan. Gambar sederhana yang bisa menginspirasi teman-temanmu," jawab Pak Ustaz sambil tersenyum.
Hasan pun mulai bekerja, dan hasil gambarnya pun dipasang di dinding madrasah. Tidak hanya itu, Pak Ustaz juga memberikan tugas kepada teman-teman Hasan lainnya untuk menulis puisi atau cerita pendek yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari mereka di desa. Semua karya mereka kemudian dipajang di ruang kelas.
"Kita harus tunjukkan kepada Kementerian Agama dan semua orang bahwa madrasah kita bisa berkembang, bukan hanya dalam hal akademik, tapi juga dalam hal kreativitas," ujar Pak Ustaz kepada anak-anaknya.
Waktu berjalan cepat, dan perubahan mulai terlihat. Madrasah yang dulu tampak sederhana kini mulai terasa lebih hidup dan penuh warna. Semua anak-anak semakin semangat untuk belajar dan berpartisipasi dalam kegiatan madrasah. Pak Ustaz bahkan mulai mengundang beberapa orang tua murid untuk ikut serta dalam perbaikan madrasah.
Di tengah kesibukannya, Pak Ustaz tidak pernah melupakan tugas utamanya, yaitu mengajar. Setiap pelajaran agama disampaikan dengan penuh penghayatan, dan Hasan merasa semakin dekat dengan ajaran-ajaran yang diajarkan.
"Tidak hanya belajar ilmu agama, tapi kita juga belajar untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain," kata Pak Ustaz suatu hari.
Hasan merasa bersyukur karena ia memiliki seorang guru yang tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga memberikan teladan dalam hidupnya. Pak Ustaz benar-benar menjadi inspirasi bagi seluruh warga desa.
---
Comments
Post a Comment